Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan.
- Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Defenisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebaga asal-usul (families of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation), dan keluarga batih (extended family).
- Pengertian Keluarga secara Fungsional: Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
- Pengertian Keluarga secara Transaksional: Keluarga didefenisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan. Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya
Pengertian Keluarga menurut para ahli
1. Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2. Menurut Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2. Menurut Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Menurut Narwoko dan Suyanto
Keluarga
adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial
lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan
kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting
dari kegiatan dalam kehidupan individu.4. Fitzpatrick (2004)memberikan pengertian keluarga dengan cara meninjaunya berdasarkan tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu pengertian keluarga secara struktural, pengertian keluarga secara fungsional, dan pengertian keluarga secara intersaksional. Berikut ini masing-masing penjelasannya:
2. Fungsi Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi oleh ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan MI Solaeman (1978:18) bahwa : “Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan”.
Mengenal fungsi keluarga Abu Ahmadi
(1991:247) mengemukakan bahwa tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan
fungsi yang tunggal tetapi jamak. Secara sederhana dapat dikemukakan
bahwa fungsi kelurga adalah :
a. Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga
b. Mendidik
a. Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga
b. Mendidik
Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan religius.
Mengenai fungsi keluarga, khususnya
tanggung jawab orang tua terhadap anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54)
mengemukakan sebagai berikut : “Tanggung jawab orang tua ialah memenuhi
kebutuhan-kebutuhan si anak baik dari sudut organis-Psikologis, antara
lain makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan psikis seperti
kebutuhan-kebutuhan akan perkembangan, kebutuhan intelektual melalui
pendidikan, kebutuhan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui
perawatan asuhan ucapan-ucapan dan perlakuan”.
Dari konsep tersebut diterangkan bahwa
diantaranya peran orang tua ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan
kebutuhan intelektual bagi anak melalui pendidikan.Hal ini merupakan
tanggung jawab orang tua harus diberikan kepada anaknya sehingga orang
tua ditekankan harus mengerti akan fungsi keluarga dan tentunya
pemahaman tentang pendidikan. Ini harus benar-benar dirasakan oleh orang
tua sampai mampu berkeinginan untuk melanjutkan sekolah anaknya ke yang
lebih tinggi sehingga wawasan dan pemahaman anak bisa lebih luas.
Selain dari pendapat diatas mengenai fungsi keluarga ini menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
Fungsi Edukatif – Sebagai suatu unsur
dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama bagi anak. Dalam kedudukn ini, adalah suatu kewajaran apabila
kehidupan keluarga sehari-hari, pada saar-saat tertentu terjadi situasi
pendidikan yang dihayati oleh anak dan diarahkan pada
perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Fungsi Sosialisasi – Melalui interaksi dalam keluarg anak mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya. Dalam rangka melaksanakan fungsi sosialisasi ini, keluarga mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial yang meliputi penerangan, penyaringan dan penafsiran ke dalam bahasa yang dimengerti oleh anak.
Fungsi Sosialisasi – Melalui interaksi dalam keluarg anak mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya. Dalam rangka melaksanakan fungsi sosialisasi ini, keluarga mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial yang meliputi penerangan, penyaringan dan penafsiran ke dalam bahasa yang dimengerti oleh anak.
Fungsi protektif – Fungsi ini lebih
menitik beratkan dan menekankan kepada rasa aman dan terlindungi apabila
anak merasa aman dan terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan
penjajagan terhadap lingkungan.
Fungsi Afeksional – Yang dimaksud dengan
fungsi afeksi adaslah adanya hubungan sosial yang penuh dengan
kemesraan dan afeksi. Anak biasanya mempunyai kepekaan tersendiri akan
iklim-iklim emosional yang terdapat dalam keluarga kehangatan yang
terpenting bagi perkembangan keperibadian anak
Fungsi Religius – Keluarga berkewajiban
mmperkenalkan dan mengajak anak serta keluarga pada kehidupan beragama.
Sehingga melalui pengenalan ini diharapkan keluarga dapat mendidik anak
serta anggotanya menjadi manusia yang beragama sesuai dengan keyakinan
keluarga tersebut.
Fungsi Ekonomis – Fungsi keluarga ini
meliputi pencarian nafkah, perencanaan dan pembelanjaannya.
Pelaksanaanya dilakukan oleh dan untuk semua anggota keluarga, sehingga
akan menambah saling mengerti, solidaritas dan tanggung jawab bersama.
Fungsi Rekreatif – Suasana keluarga yang
tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah
dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi Biologis – Fungsi ini berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, diantaranya
kebutuhan seksuil. Kebutuhan ini berhubungan dengan pengembangan
keturunan atau keinginan untuk mendapatkan keturunan. Selain itu juga
yang termasuk dalam fungsi biologis ini yaitu perlindungan fisik seperti
kesehatan jasmani dan kebutuhan jasmani yaitu dengan terpenuhinya
kebutuhan sandang, pangan dan papan akan mempengaruhi kepada jasmani
setiap anggota keluarga.
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi
keluaga diatas, maka jelaslah bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang
peranan penting dalam keluarga, terutama dalam meningkatkan
kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu dalam
penerapannya hendaknya fungsi-fungsi tersebut berjalan secara seimbang,
karena akan membantu keharmonisan serta kehidupan keluarga. Pelaksanaan
fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan suasana yang baik serta
fasilitas yang memadai.
3. Ceritakan tentang keluarga anda
Nama saya adalah Anggie Jhovanny. Saya lahir di Jakarta, 21 Juni 1996. Saya terlahir dari orangtua kandung saya yang bernama Yenni Khaidir, SE dan alm. Ir. Sardjono. Ibu kandung saya, Yenni Khaidir, SE, lahir di Medan, pada tanggal 12 Juni 1968, lahir dari nenek dan kakek saya, Hj. Zahara dan alm. Chaidir Idris. Ibu kandung saya adalah anak ke 5 dari 7 bersaudara, uniknya semua saudara kandung ibu saya adalah perempuan. Ayah kandung saya bernama Ir. Sardjono, lahir di Surakarta (lebih dikenal sebagai Solo), 17 Agustus 1964. Ayah saya adalah seorang anak semata wayang, sama seperti saya. Ibu saya bekerja sebagai Staff Ahli di DPR RI. Alm. Ayah saya dulu bekerja di BUMN Wijaya Karya (Wika). Alm. ayah saya meninggal dunia sejak 10 tahun yang lalu karena sakit. 6 tahun kemudian, ibu saya menikah dengan seorang anggota TNI AD yang berpangkat Letnan Kolonel, namanya Edi Swasono. Lahir di Banyumas, 30 Mei 1968. Beliau memiliki 2 anak putri dari almh. istrinya.
4. Referensi :
- Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group